1. Desa Wisata Bobung
Dusun ini terkenal dengan dengan wisata kerajinan seni
pahatnya berupa topeng Jawa (traditional javanese craft mask) yang sudah lama
mendunia. Di sini, kalian dapat menikmati beragam kerajinan seni pahat topeng
yang cukup beragam. Ada banyak kelompok pengrajin di desa Bobung, kalian bisa
melihat dan mendatangi beberapa crafts center secara langsung, kalian
juga bisa membeli atau bahkan ikut berinteraksi dengan memahat topeng yang
kalian inginkan.
Puas
menikmati kerajinan seni pahat topeng tradisional, masih di dusun ini juga
kalian bisa merelaksasi mata dan badan dengan berjalan ke arah objek wisata Goa
Watu Joglo, yaitu sebuah objek wisata alam berupa goa kecil yang berbentuk
seolah-olah atap rumah tradisional jawa dengan aliran air sungai jernih
didalamnya. Kalian bisa puas bermain air dan berselfie ria dengan
pemandangan yang asik khas pedesaan jawa. Tidak ada tarif masuk di objek wisata
ini, namun wajib bagi kita untuk menjaga kebersihan objek wisata dengan tidak
membuang sampah sembarangan.
Sudah
sejak tahun 2000, desa Bobung telah menjadi desa wisata terpadu dan memiliki
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang cukup handal, mereka memiliki rangkaian
agenda tahunan dan juga pengorganisasian yang baik untuk sebuah tour wisata di
desa ini. Peliputan akan desa wisata Bobung juga sudah banyak di internet,
utamanya yang berbahasa inggris. Sepertinya desa ini lebih banyak dikenal oleh
tourist mancanegara dibandingkan tourist lokal
2. Desa Plumbungan
Pada
awal tahun 2016, ada sebuah spot kuliner unik yang cukup menarik para penggiat
sosial media di wilayah Jogja dan sekitarnya, namanya adalah Kampung Mas. Spot
kuliner yang satu ini mencoba mengangkat sebuah konsep lama akan kenikmatan
menyantap makanan di pinggir sawah khas ala petani-petani desa, cukup asik
terdengar bukan? Terlebih trend wisata kuliner saat ini juga seakan mengarah ke
gaya lama. Bak gayung yang bersambut, menjual menu makanan ala desa dengan
lokasi yang bernuansa alam seolah menjadi konsep yang sangat menjanjikan.
Saat
terbaik untuk dapat menikmati kuliner di Kampung Mas adalah saat siang hari,
dimana setelah badan sedikit lelah setelah berwisata di kampung Bobung, Ngelanggeran
dan sekitarnya maka tegukan air kelapa yang dibuka langsung tentunya akan
terasa nikmat. Sembari duduk beristirahat dibawah gubuk, hawa panas yang
menghadang pun seolah menghilang berganti dengan angin sepoy
persawahan. 5 menit kemudian datanglah warga sekitar yang dengan sigap membawa
satu per satu olahan makanan yang siap untuk disantap. Nasi brekat, ayam
ingkung hingga peyek ikan teri siap memanjakan selera para penikmat kuliner,
luar biasa.
3. Desa Batur
Tenaga
kembali terisi, jam santap siang sudah teratasi, ini artinya kalian sudah siap
untuk melanjutkan wisata ke dusun Batur. Terletak tepat setelah dusun Bobung,
dusun Batur merupakan dusun tertinggi yang ada di desa Putat secara geografis.
Seperti nama sebuah gunung terkenal di pulau Bali, dusun Batur memiliki corak
alam yang mengagumkan dengan objek wisata yang berkiblat pada keagungan alam.
Di dusun ini kalian bisa menikmati sebuah objek wisata air terjun mini yang
cukup asik dijadikan spot wefie yaitu air terjun Banyunibo. Berlokasi
di lereng atau bawah bukit, kalian cukup memarkirkan kendaraan di lokasi yang
sudah disediakan lalu melanjutkannya dengan berjalan kaki menuruni bukit.
Jangan khawatir jalan yang digunakan sudah dibuat sedemikian bagus untuk
pejalan kaki dan cukup landai untuk dilewati.
Cukup
5-10 menit waktu yang diperlukan hingga kalian dapat menemukan air terjun
Banyunibo. Nama banyunibo diambil karena air terjun ini terlihat menjulang
tinggi dari ujung bukit lalu mengalir deras seolah jatuh memecah bebatuan yang
ada dibawahnya. Cukup indah untuk dinikmati dari sudut tepian sungainya,
apalagi pemandangan yang ad di sekitar lokasi air terjun cukup indah untuk
dilihat. Satu-satunya hal yang disayangkan dari Air terjun Banyunibo ini adalah
karakter tepian air terjunnya yang cukup curam. Walaupun sebenarnya Banyunibo
adalah sebuah air terjun yang cukup tinggi namun karena aksesnya yang terhalang
bebatuan besar jadi sangat sulit dan sedikit berbahaya untuk menikmatinya.
Air
terjun Banyunibo ini bukanlah satu-satunya tempat yang paling asik di dusun
Batur. Ketika waktu beranjak sore ada baiknya bagi kalian untuk keluar dari
parkiran air terjun dan menekan pedal gas kendaraan kalian ke rumah kepala
dukuh setempat. Mereka (dan para warga dusun Batur lainnya) umumnya akan senang
untuk menyambut kalian, bertamulah dengan sopan dan sebiasa mungkin menyapa
setiap warga yang kalian temui, ini akan menambah asik wisata kalian di dusun
ini. Parkirkan kendaraan kalian dengan rapi di depan rumah sang kepala dukuh,
lalu turun dan berjalanlah kearah belakang dari rumah Kepala Dukuh setempat,
karena letak spot paling asik di dusun Batur ini ada tepat di belakang rumah
sang Kepala Dukuh.
4.
Desa Bobung Putat
Dusun
Bobung terkenal sebagai sentra kerajinan topeng kayu dan batik kayu Desa bobung
masuk secara administrative di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di dusun Bobung,
desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Desa ini berada di 1,5 km
dari pinggir jalan utama Jogja Wonosari, sehingga tidak sulit untuk akses ke
tempat ini.
Desa bobung dicanangkan sebagai desa wisata sejak tahun 2000, pembuatan
kerajinan didesa ini semakin meningkat, bahkan sering ada wisatawan yang
melihat langsung pembuatan berbagai macam kerajinan yang berbahan kayu
tersebut. Dan hampir semua penduduk mahir dalam pembuatan kerajinan dari anak
anak sampai dengan yang dewasa. Kegiatan mengembangkan kerajinan topeng batik
kayu ini sudah dimulai sejak tahun 1980-an dan terus dikembangkan yang akhirnya
dapat dikenal hingga mancanegara.
5. Desa Garotan Bendung
Dusun Garotan Bendung merupakan
Desa Wisata di Kabupaten Gunungkidul yang menawarkan kerajinan berbahan baku
besi dengan teknik cor logam. Desa wisata ini telah terkenal sebagai
produsen lampu antik bergaya kolonial yang sangat indah, serta berbagai
furniture lain seperti kursi taman, ornamen, dan barang kerajinan lain dengan
teknik cor logam dan mempunyai kualitas produksi yang sangat baik,
pengerjaannya halus Hampir setiap rumah di desa ini menjadi produsen kerajinan
berbahan baku besi tersebut.
Sedangkan sebagian penduduk desa lainnya berprofesi sebagai petani. Potensi para penduduk desa akhirnya menggugah Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan Dusun Garotan yang secara administratif masuk wilayah Desa Bendung menjadi desa wisata. Pada tahun 2001, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul akhirnya menetapkan Dusun Garotan menjadi desa wisata dengan ciri khas sebagai desa pengrajin dengan bahan baku besi berteknik cor logam
Khusus lampu lantik, banyak orang yang berburu lampu antik dengan harga yang sangat mahal, tetapi Desa Wisata Garotan yang terkenal akan industri lampu antik, baik lampu antik dengan motif Jawa maupun zaman kolonial Belanda, sanggup memproduksi lampu antik dengan kualitas yang sangat baik dengan harga yang relatif lebih murah.
Lokasi Desa Wisata Garotan Bendung terletak Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Wonosari, atau sekitar 60 km ke arah Timur dari Kota Yogyakarta. Akses Lokasi Dusun Garotan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi roda dua maupun empat karena jalan menuju ke desa wisata ini telah beraspal mulus.
Sedangkan sebagian penduduk desa lainnya berprofesi sebagai petani. Potensi para penduduk desa akhirnya menggugah Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan Dusun Garotan yang secara administratif masuk wilayah Desa Bendung menjadi desa wisata. Pada tahun 2001, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul akhirnya menetapkan Dusun Garotan menjadi desa wisata dengan ciri khas sebagai desa pengrajin dengan bahan baku besi berteknik cor logam
Khusus lampu lantik, banyak orang yang berburu lampu antik dengan harga yang sangat mahal, tetapi Desa Wisata Garotan yang terkenal akan industri lampu antik, baik lampu antik dengan motif Jawa maupun zaman kolonial Belanda, sanggup memproduksi lampu antik dengan kualitas yang sangat baik dengan harga yang relatif lebih murah.
Lokasi Desa Wisata Garotan Bendung terletak Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Wonosari, atau sekitar 60 km ke arah Timur dari Kota Yogyakarta. Akses Lokasi Dusun Garotan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi roda dua maupun empat karena jalan menuju ke desa wisata ini telah beraspal mulus.
6.
Desa Mojo
Dusun Mojo dikenal sebagai sentra
industri kerajinan batu putih dengan ornamen-ornamen yang menarik. Desa Wisata
Mojo, terletak di Padukuhan Mojo, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Berjarak
sekitar 8 Km dari kota Wonosari arah timur. Desa Wisata Mojo sebagai icon
utamanya adalah kerajinan Ukir batu. Jika kita masuk ke wilayah Padukuhan Mojo
khususnya disepanjang jalan akan banyak kita jumpai usaha ukir batu ataupun
rumah-rumah cantik dengan ornamen batu-batu putih.
7.
Desa Wonosadi
Dusun Wonosadi terkenal akan
keasrian hutan dan kekayaan flora fauna serta banyaknya batu-batu besar yang
konon berasal dari letusan Gunung Merapi purba. Desa wisata Wonosadi memberikan
satu wisata yang mengandalkan eksotisme hutan wonosadi yang masih alami. Desa
wisata ini terletak di dua dusun yakni dusun Duren dan dusun Sidorejo, desa
Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, 35 km dari ibukota kabupaten gunungkidul yakni kota Wonosari. Untuk
mengelola aset hutan tersebut maka dibentuklah badan pengelola desa wisata
Wonosadi yang disingkat Baladewi yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan
untuk mengunjungi desa wisata ini.
Kalau dibeberapa daerah gunung
kidul terkenal dengan daerah kekurangan air, namun di desa wonosadi ini tak
pernah kekurangan pasokan air. Ini merupakan salah satu system penglelolaan air
di desa tersebut, dengan kesadaran penuh untuk menjaga kelestarian hutan
Wonosadi sehingga hutan ini mampu berfungsi sebagai rangkaian siklus air.
Selain hutan sebagai wahana wisata unggulan masih ada beberapa daya tarik yang
dimiliki oleh desa wisata wonosadi ini diantaranya adalah sebagai wisata rohani
yakni watu gedhong, kali ndek dan sendang karang Tengah, selain itu juga ada
beberapa kerajinan yakni kerajinand art bambu, sedangkan untuk wisata
budaya desa wonosadi masih sering mengadakan upacara Rasulan, sadranan, mboyong
Dewi Sri, midang, mitoni, ruwatan dan seni musik rinding gumbeng yang merupakan
kesenian tertua di pulau Jawa. Seni Rinding Gumbeng adalah seni music yang
menggambarkan kondisi keeharian mayoritas masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul
yang ulet, sederhana, dan dekat dengan alam. Kesenian ini dulu merupakan
kesenian yang dimainkan saat panen pertama, namun saat ini sudah jarang
dimainkan namun desa ini berupaya tetap melestarikan dengan cara memadukan
dengan music tradisional yang lain misal campursari. Daerah yang telah didukung
oleh kekayaan alam berupa lingkungan yang asri dengan banyaknya pepohonan
yang rimbun ini semakin mendapatkan bentuknya sebagai desa wisata, ketika
pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar membangun berbagai sarana
dan prasarana pendukung seperti penginapan, kios cinderamata, dan paket
wisata. Selain itu, pemerintah dan masyarakat setempat juga menyuguhkan
berbagai acara kesenian tradisional yang menarik, seperti jathilan, campursari,
dan lain sebagainya Keistimewaan Desa wisata ini terkenal.
pengunjung juga bisa menikmati nuansa perdesaan yang tersaji lewat paket wisata, yaitu bercocok tanam padi, beternak sapi, kursus singkat membuat berbagai makanan khas Gunungkidul, kursus singkat membuat kerajinan berbahan baku besi, dan mengikuti kegiatan gotong-royong bersama warga desa setempat. Lingkungan desa yang asri dengan dukungan udara segar dan rimbunnya pepohonan, menjadikan wisatawan serasa benar-benar menjadi orang desa.
pengunjung juga bisa menikmati nuansa perdesaan yang tersaji lewat paket wisata, yaitu bercocok tanam padi, beternak sapi, kursus singkat membuat berbagai makanan khas Gunungkidul, kursus singkat membuat kerajinan berbahan baku besi, dan mengikuti kegiatan gotong-royong bersama warga desa setempat. Lingkungan desa yang asri dengan dukungan udara segar dan rimbunnya pepohonan, menjadikan wisatawan serasa benar-benar menjadi orang desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar