Kamis, 18 Mei 2017

DESA WISATA GUNUNGKIDUL


1. Desa Wisata Bobung

Dusun ini terkenal dengan dengan wisata kerajinan seni pahatnya berupa topeng Jawa (traditional javanese craft mask) yang sudah lama mendunia. Di sini, kalian dapat menikmati beragam kerajinan seni pahat topeng yang cukup beragam. Ada banyak kelompok pengrajin di desa Bobung, kalian bisa melihat dan mendatangi beberapa crafts center secara langsung, kalian juga bisa membeli atau bahkan ikut berinteraksi dengan memahat topeng yang kalian inginkan.
Puas menikmati kerajinan seni pahat topeng tradisional, masih di dusun ini juga kalian bisa merelaksasi mata dan badan dengan berjalan ke arah objek wisata Goa Watu Joglo, yaitu sebuah objek wisata alam berupa goa kecil yang berbentuk seolah-olah atap rumah tradisional jawa dengan aliran air sungai jernih didalamnya. Kalian bisa puas bermain air dan berselfie ria dengan pemandangan yang asik khas pedesaan jawa. Tidak ada tarif masuk di objek wisata ini, namun wajib bagi kita untuk menjaga kebersihan objek wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sudah sejak tahun 2000, desa Bobung telah menjadi desa wisata terpadu dan memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang cukup handal, mereka memiliki rangkaian agenda tahunan dan juga pengorganisasian yang baik untuk sebuah tour wisata di desa ini. Peliputan akan desa wisata Bobung juga sudah banyak di internet, utamanya yang berbahasa inggris. Sepertinya desa ini lebih banyak dikenal oleh tourist mancanegara dibandingkan tourist lokal
2. Desa Plumbungan
Pada awal tahun 2016, ada sebuah spot kuliner unik yang cukup menarik para penggiat sosial media di wilayah Jogja dan sekitarnya, namanya adalah Kampung Mas. Spot kuliner yang satu ini mencoba mengangkat sebuah konsep lama akan kenikmatan menyantap makanan di pinggir sawah khas ala petani-petani desa, cukup asik terdengar bukan? Terlebih trend wisata kuliner saat ini juga seakan mengarah ke gaya lama. Bak gayung yang bersambut, menjual menu makanan ala desa dengan lokasi yang bernuansa alam seolah menjadi konsep yang sangat menjanjikan.
Saat terbaik untuk dapat menikmati kuliner di Kampung Mas adalah saat siang hari, dimana setelah badan sedikit lelah setelah berwisata di kampung Bobung, Ngelanggeran dan sekitarnya maka tegukan air kelapa yang dibuka langsung tentunya akan terasa nikmat. Sembari duduk beristirahat dibawah gubuk, hawa panas yang menghadang pun seolah menghilang berganti dengan angin sepoy persawahan. 5 menit kemudian datanglah warga sekitar yang dengan sigap membawa satu per satu olahan makanan yang siap untuk disantap. Nasi brekat, ayam ingkung hingga peyek ikan teri siap memanjakan selera para penikmat kuliner, luar biasa.

3. Desa Batur

Tenaga kembali terisi, jam santap siang sudah teratasi, ini artinya kalian sudah siap untuk melanjutkan wisata ke dusun Batur. Terletak tepat setelah dusun Bobung, dusun Batur merupakan dusun tertinggi yang ada di desa Putat secara geografis. Seperti nama sebuah gunung terkenal di pulau Bali, dusun Batur memiliki corak alam yang mengagumkan dengan objek wisata yang berkiblat pada keagungan alam. Di dusun ini kalian bisa menikmati sebuah objek wisata air terjun mini yang cukup asik dijadikan spot wefie yaitu air terjun Banyunibo. Berlokasi di lereng atau bawah bukit, kalian cukup memarkirkan kendaraan di lokasi yang sudah disediakan lalu melanjutkannya dengan berjalan kaki menuruni bukit. Jangan khawatir jalan yang digunakan sudah dibuat sedemikian bagus untuk pejalan kaki dan cukup landai untuk dilewati.
Cukup 5-10 menit waktu yang diperlukan hingga kalian dapat menemukan air terjun Banyunibo. Nama banyunibo diambil karena air terjun ini terlihat menjulang tinggi dari ujung bukit lalu mengalir deras seolah jatuh memecah bebatuan yang ada dibawahnya. Cukup indah untuk dinikmati dari sudut tepian sungainya, apalagi pemandangan yang ad di sekitar lokasi air terjun cukup indah untuk dilihat. Satu-satunya hal yang disayangkan dari Air terjun Banyunibo ini adalah karakter tepian air terjunnya yang cukup curam. Walaupun sebenarnya Banyunibo adalah sebuah air terjun yang cukup tinggi namun karena aksesnya yang terhalang bebatuan besar jadi sangat sulit dan sedikit berbahaya untuk menikmatinya.
Air terjun Banyunibo ini bukanlah satu-satunya tempat yang paling asik di dusun Batur. Ketika waktu beranjak sore ada baiknya bagi kalian untuk keluar dari parkiran air terjun dan menekan pedal gas kendaraan kalian ke rumah kepala dukuh setempat. Mereka (dan para warga dusun Batur lainnya) umumnya akan senang untuk menyambut kalian, bertamulah dengan sopan dan sebiasa mungkin menyapa setiap warga yang kalian temui, ini akan menambah asik wisata kalian di dusun ini. Parkirkan kendaraan kalian dengan rapi di depan rumah sang kepala dukuh, lalu turun dan berjalanlah kearah belakang dari rumah Kepala Dukuh setempat, karena letak spot paling asik di dusun Batur ini ada tepat di belakang rumah sang Kepala Dukuh.
4. Desa Bobung Putat
Dusun Bobung terkenal sebagai sentra kerajinan topeng kayu dan batik kayu Desa bobung masuk secara administrative di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di dusun Bobung, desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Desa ini berada di 1,5 km dari pinggir jalan utama Jogja Wonosari, sehingga tidak sulit untuk akses ke tempat ini. Desa bobung dicanangkan sebagai desa wisata sejak tahun 2000, pembuatan kerajinan didesa ini semakin meningkat, bahkan sering ada wisatawan yang melihat langsung pembuatan berbagai macam kerajinan yang berbahan kayu tersebut. Dan hampir semua penduduk mahir dalam pembuatan kerajinan dari anak anak sampai dengan yang dewasa. Kegiatan mengembangkan kerajinan topeng batik kayu ini sudah dimulai sejak tahun 1980-an dan terus dikembangkan yang akhirnya dapat dikenal hingga mancanegara.
5. Desa Garotan Bendung
Dusun Garotan Bendung merupakan Desa Wisata di Kabupaten Gunungkidul yang menawarkan kerajinan berbahan baku besi  dengan teknik cor logam. Desa wisata ini telah terkenal sebagai produsen lampu antik bergaya kolonial yang sangat indah, serta berbagai furniture lain seperti kursi taman, ornamen, dan barang kerajinan lain dengan  teknik cor logam dan mempunyai kualitas produksi yang sangat baik, pengerjaannya halus Hampir setiap rumah di desa ini menjadi produsen kerajinan berbahan baku besi tersebut.
Sedangkan sebagian penduduk desa lainnya berprofesi sebagai petani. Potensi para penduduk desa akhirnya menggugah Pemerintah Daerah  Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan Dusun Garotan yang secara administratif masuk wilayah Desa Bendung menjadi desa wisata. Pada tahun 2001, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul akhirnya menetapkan Dusun  Garotan menjadi desa wisata dengan ciri khas sebagai desa pengrajin  dengan bahan baku besi berteknik cor logam
Khusus lampu lantik, banyak orang yang berburu lampu antik dengan harga yang sangat mahal, tetapi Desa Wisata Garotan yang terkenal akan industri lampu antik, baik lampu antik dengan motif Jawa maupun zaman kolonial Belanda, sanggup memproduksi lampu antik dengan kualitas yang sangat baik dengan harga yang relatif lebih murah.
Lokasi  Desa Wisata Garotan Bendung terletak Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Wonosari, atau sekitar 60 km ke arah Timur dari Kota Yogyakarta. Akses Lokasi  Dusun Garotan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi roda dua maupun empat karena jalan menuju ke desa wisata ini telah  beraspal mulus.
6. Desa Mojo
Dusun Mojo dikenal sebagai sentra industri kerajinan batu putih dengan ornamen-ornamen yang menarik. Desa Wisata Mojo, terletak di Padukuhan Mojo, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Berjarak sekitar 8 Km dari kota Wonosari arah timur. Desa Wisata Mojo sebagai icon utamanya adalah kerajinan Ukir batu. Jika kita masuk ke wilayah Padukuhan Mojo khususnya disepanjang jalan akan banyak kita jumpai usaha ukir batu ataupun rumah-rumah cantik dengan ornamen batu-batu putih.
7. Desa Wonosadi
Dusun Wonosadi terkenal akan keasrian hutan dan kekayaan flora fauna serta banyaknya batu-batu besar yang konon berasal dari letusan Gunung Merapi purba. Desa wisata Wonosadi memberikan satu wisata yang mengandalkan eksotisme hutan wonosadi yang masih alami. Desa wisata ini terletak di dua dusun yakni dusun Duren dan dusun Sidorejo, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 35 km dari ibukota kabupaten gunungkidul yakni kota Wonosari. Untuk mengelola aset hutan tersebut maka dibentuklah badan pengelola desa wisata Wonosadi yang disingkat Baladewi yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi desa wisata ini.
Kalau dibeberapa daerah gunung kidul terkenal dengan daerah kekurangan air, namun di desa wonosadi ini tak pernah kekurangan pasokan air. Ini merupakan salah satu system penglelolaan air di desa tersebut, dengan kesadaran penuh untuk menjaga kelestarian hutan Wonosadi sehingga hutan ini mampu berfungsi sebagai rangkaian siklus air. Selain hutan sebagai wahana wisata unggulan masih ada beberapa daya tarik yang dimiliki oleh desa wisata wonosadi ini diantaranya adalah sebagai wisata rohani yakni watu gedhong, kali ndek dan sendang karang Tengah, selain itu juga ada beberapa kerajinan yakni kerajinand art  bambu, sedangkan untuk wisata budaya desa wonosadi masih sering mengadakan upacara Rasulan, sadranan, mboyong Dewi Sri, midang, mitoni, ruwatan dan seni musik rinding gumbeng yang merupakan kesenian tertua di pulau Jawa. Seni Rinding Gumbeng adalah seni music yang menggambarkan kondisi keeharian mayoritas masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul yang ulet, sederhana, dan dekat dengan alam. Kesenian ini dulu merupakan kesenian yang dimainkan saat panen pertama, namun saat ini sudah jarang dimainkan namun desa ini berupaya tetap melestarikan dengan cara memadukan dengan music tradisional yang lain misal campursari. Daerah yang telah didukung oleh kekayaan alam berupa lingkungan yang asri  dengan banyaknya pepohonan yang rimbun ini semakin mendapatkan bentuknya sebagai desa wisata, ketika pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung  seperti penginapan, kios cinderamata, dan paket wisata. Selain itu, pemerintah dan masyarakat setempat juga menyuguhkan berbagai acara kesenian tradisional yang menarik, seperti jathilan, campursari, dan lain sebagainya Keistimewaan Desa wisata ini terkenal.
pengunjung juga bisa menikmati nuansa perdesaan yang tersaji lewat paket wisata, yaitu bercocok tanam padi, beternak sapi, kursus singkat membuat berbagai makanan khas Gunungkidul, kursus singkat membuat kerajinan berbahan baku besi, dan mengikuti kegiatan gotong-royong bersama warga desa setempat. Lingkungan desa yang asri dengan dukungan udara segar dan rimbunnya pepohonan, menjadikan wisatawan serasa benar-benar menjadi orang desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar